DEMENSIA : BUKAN SEKEDAR PIKUN

Demensia adalah kondisi penurunan fungsi otak yang memengaruhi kemampuan berpikir, mengingat, berkomunikasi, hingga perilaku sehari-hari. Penyakit ini bukan bagian normal dari proses penuaan, meskipun risikonya memang meningkat seiring bertambahnya usia. Beberapa penyebab utama demensia antara lain Alzheimer, stroke, kerusakan otak akibat trauma, serta faktor genetik. Gejalanya biasanya dimulai dari lupa ringan yang semakin berkembang menjadi kesulitan melakukan aktivitas harian, perubahan suasana hati, hingga kehilangan kendali atas diri sendiri.

Faktor risiko demensia meliputi gaya hidup tidak sehat, hipertensi, diabetes, obesitas, merokok, konsumsi alkohol berlebihan, hingga kurangnya aktivitas fisik maupun mental. Selain itu, pola makan yang tinggi lemak jenuh dan rendah nutrisi juga dapat meningkatkan kemungkinan kerusakan sel-sel otak. Faktor lain seperti isolasi sosial, stres berkepanjangan, dan kualitas tidur yang buruk turut berkontribusi dalam mempercepat penurunan fungsi kognitif.

Pencegahan demensia dapat dimulai dengan menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah. Tekanan darah, kadar gula, serta kolesterol yang terkontrol berperan besar dalam melindungi otak dari kerusakan. Aktivitas fisik rutin, seperti berjalan, bersepeda, atau berenang, terbukti meningkatkan aliran darah ke otak dan memperkuat koneksi saraf. Selain itu, menjaga berat badan ideal dapat mengurangi risiko gangguan metabolik yang menjadi salah satu pemicu demensia.

Selain menjaga tubuh tetap sehat, otak juga perlu terus dilatih agar tetap aktif. Aktivitas seperti membaca, belajar bahasa baru, bermain musik, atau sekadar menyelesaikan teka-teki dapat membantu merangsang fungsi kognitif. Interaksi sosial juga sangat penting, karena menjaga hubungan baik dengan keluarga dan teman dapat mencegah rasa kesepian serta depresi yang berhubungan erat dengan penurunan daya ingat.

Nutrisi berperan penting dalam pencegahan demensia. Pola makan seimbang dengan banyak sayuran, buah, ikan berlemak (seperti salmon, tuna, dan sarden), kacang-kacangan, serta biji-bijian utuh sangat dianjurkan. Asupan antioksidan dari makanan seperti blueberry, teh hijau, dan sayuran hijau gelap dapat melindungi sel-sel otak dari kerusakan akibat radikal bebas. Dengan kombinasi gaya hidup sehat, stimulasi mental, dan dukungan sosial, risiko demensia dapat ditekan sehingga kualitas hidup tetap terjaga hingga usia lanjut.