COMBO GLUTATHIONE-NMN UNTUK DEMENSIA
Demensia terjadi akibat kombinasi kerusakan sel saraf otak, stres oksidatif, serta penurunan energi seluler. Stres oksidatif menyebabkan penumpukan radikal bebas yang merusak protein, DNA, dan membran sel otak. Sementara itu, penuaan membuat produksi energi sel menurun, sehingga fungsi kognitif terganggu. Dalam konteks ini, Glutathione dan NMN hadir sebagai molekul penting yang dapat membantu memperlambat kerusakan dan mempertahankan kesehatan otak.
Glutathione dikenal sebagai “master antioksidan” alami tubuh. Molekul ini bekerja dengan menetralisir radikal bebas yang dapat merusak sel-sel otak. Pada penderita demensia, kadar Glutathione biasanya menurun, sehingga otak semakin rentan terhadap peradangan dan kerusakan oksidatif. Dengan meningkatkan kadar Glutathione, sel saraf mendapat perlindungan lebih baik, sehingga jalur komunikasi antar neuron tetap terjaga dan fungsi memori dapat dipertahankan lebih lama.
Selain fungsi antioksidan, Glutathione juga berperan dalam detoksifikasi di dalam otak. Ia membantu membersihkan racun dan metabolit berbahaya yang dapat mempercepat degenerasi neuron. Mekanisme ini penting karena akumulasi zat toksik di otak kerap menjadi salah satu penyebab penurunan kognitif. Dengan demikian, peningkatan kadar Glutathione tidak hanya memperlambat kerusakan, tetapi juga mendukung perbaikan lingkungan biokimia di otak.
Sementara itu, NMN (Nicotinamide Mononucleotide) bekerja dengan cara meningkatkan kadar NAD⁺ (Nicotinamide Adenine Dinucleotide), yaitu koenzim penting dalam produksi energi di mitokondria. Pada penderita demensia, kadar NAD⁺ biasanya menurun, sehingga energi untuk mendukung aktivitas sel otak berkurang drastis. Dengan suplementasi NMN, energi sel dapat ditingkatkan kembali, sehingga neuron mampu menjalankan fungsinya dengan lebih baik.
Sinergi Glutathione dan NMN memberikan pendekatan ganda dalam terapi demensia. Glutathione melindungi sel otak dari kerusakan oksidatif dan peradangan, sementara NMN memulihkan energi seluler dan memperkuat fungsi mitokondria. Kombinasi keduanya membantu menjaga daya ingat, konsentrasi, serta memperlambat progresivitas penurunan fungsi otak. Meski masih dalam tahap penelitian lebih lanjut, pendekatan ini menjanjikan harapan baru dalam mendukung kualitas hidup penderita demensia