BISAKAH MENOLAK TUA?

Perubahan fisiologis progresif pada suatu organisme yang menyebabkan penuaan, atau penurunan fungsi biologis dan kemampuan organisme untuk beradaptasi terhadap stres metabolic lazim disebut dengan Proses Penuaan (Aging Process). Penuaan terjadi di dalam sel, organ, atau keseluruhan organisme seiring berjalannya waktu. Ini adalah proses yang berlangsung sepanjang masa hidup makhluk hidup apa pun. Dan studi tentang proses penuaan, dikhususkan untuk memahami dan mengendalikan semua faktor yang berkontribusi terhadap keterbatasan kehidupan individu disebut Gerontology.

Penuaan memiliki banyak aspek. Oleh karena itu, terdapat sejumlah teori, yang masing-masing dapat menjelaskan satu atau lebih aspek penuaan. Namun, tidak ada teori tunggal yang dapat menjelaskan seluruh fenomena penuaan,diantaranya adalah:
(https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK10041/#:~:text=Aging%20can%20be%20defined%20as,the%20individuals%20of%20a%20species)

  1. Oxidative Damage (kerusakan Oksidatif)
    Meurut teori ini justru metabolisme kitalah yang menyebabkan penuaan.Metabolisme selain menghasilkan energy tetapi juga menghasilkan produk sampingan berupa sampah metabolisme.  Sekitar 2-3% atom oksigen yang diambil oleh mitokondria tidak tereduksi secara sempurna sehingga menjadi spesies oksigen reaktif (ROS) yang merupakan radikal bebas
  2. General wear-and-tear and genetic Instability
    Merupakan hipotesis tertua tentang proses penuaan, dimana seiring bertambahnya usia,akan bertambahnya mutasi genetic yang pada akhirnya akan membuat kerusakan DNA. Sehingga individu yang memiliki zat untuk perbaikan DNA yang banyak dan efisien maka akan hidup lebih lama.
  3. Telomere Shortening
    Telomer adalah urutan DNA berulang di ujung kromosom. Mereka tidak direplikasi oleh DNA polimerase, dan mereka akan memendek pada setiap pembelahan sel kecuali didukung oleh telomerase. Telomerase menambahkan telomer ke kromosom pada setiap pembelahan sel. Sebagian besar jaringan somatik mamalia kekurangan telomerase, sehingga telah dikemukakan (Salk 1982; Harley et al. 1990) bahwa pemendekan telomer dapat menjadi “jam” yang pada akhirnya melarang sel membelah lagi.
  4. Genetic Aging Programs
    Beberapa Gen telah terbukti mempengaruhi penuaan. Yang menjelaskan pada sindrom progeria Hutchinson-gilford menyebabkan anak-anak menua degan cepat dan meninggal (biasanya karena gagal jantung) pada usia 12 tahun.
  5. Mitochondrial Genome Damage
    Laju mutasi di mitokondria 10-20 kali lebih cepat dibandingkan laju mutasi DNA inti (Johnson et al. 1999). Diperkirakan bahwa mutasi pada mitokondria dapat  menyebabkan cacat pada produksi energi, menyebabkan produksi ROS melalui kesalahan transpor elektron, dan/atau menginduksi apoptosis. Selain itu, mutasi tidak hanya memungkinkan lebih banyak ROS dibuat, namun juga membuat DNA mitokondria lebih rentan terhadap kerusakan yang dimediasi ROS.

Seiring dengan meningkatnya harapan hidup manusia karena meningkatnya kemampuan kita untuk mencegah dan menyembuhkan penyakit, kita masih mengalami sindrom penuaan umum yang merupakan ciri khas spesies kita. Jika kita tidak memberikan perhatian pada sindrom penuaan secara umum, kita berisiko berakhir seperti Tithonios, orang malang dalam mitologi Yunani yang dianugerahi kehidupan kekal oleh para dewa, bukan masa muda yang kekal.

Jadi alih – alih menolak menjadi tua,akan lebih bijaksana untuk menerima kenyataan bahwa Tua itu pasti , namun Menua dengan sehat dan bahagia adalah pilihan yang harus diusahakan.